Karakteristik Tenaga Kerja Indonesia

Tenaga kerja merupakan pelaku dalam aneka macam acara pembangunan. Oleh alasannya ialah itu, tenaga kerja dari sisi jumlah dan kualitasnya akan memilih keberhasilan pembangunan. Jumlah tenaga kerja yang besar tanpa diikuti kualitas yang baik akan sulit bersaing dengan negara lain. Demikian halnya bila jumlahnya tidak terpenuhi, negara harus mendatangkan tenaga kerja dari luar negeriyang berasal dari negara maju .


Apa yang dimaksud dengan tenaga kerja? Apa bedanya dengan angkatan kerja? Tenaga kerja (manpower) ialah penduduk usia 15 tahun ke atas yang sedang bekerja, seseorang yang mempunyai pekerjaan namun sementara tidak bekerja, seseorang yang tidak mempunyai pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan dikategorikan bekerja. Angkatan kerja (labor force) ialah mereka yang sedang bekerja dan penganggur.

Baca juga: Potensi sumber daya insan indonesia

Tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri atas golongan yang bekerja dan golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri atas golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain-lain atau akseptor pendapatan.

Bagaimanakah keadaan umum tenaga kerja di Indonesia? Berdasarkan data dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2013, Indonesia mempunyai penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 176.662.097 orang. Jumlah angkatan kerjanya mencapai 118.192.778 orang dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 66,9%. Ini berarti pada tahun 2013, sebanyak 66,9% penduduk usia kerja yang bekerjsama terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif, yaitu memproduksi barang dan jasa.
Bagaimanakah kondisi tenaga kerja di Indonesia? Dan berikut ini merupakan karakteristik tenaga kerja indonesia 

Tenaga kerja merupakan pelaku dalam aneka macam acara pembangunan Karakteristik Tenaga Kerja Indonesia
image from lingkunganhidup88


1. Pendidikannya rendah.

Sebagian besar tenaga kerja Indonesia lulusan pendidikan dasar sehingga menyulitkan pergeseran tenaga kerja dari sektor primer ke sektor sekunder dan bahkan sektor tersier. Sektor primer ialah sektor pertanian dan pertambangan. Sektor sekunder, disebut pula manufaktur, merupakan campuran sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, serta sektor listrik, gas dan air. Sektor tersier atau sektor jasa atau industri jasa merupakan campuran sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa kemasyarakatan.


2. Angka pengangguran yang cukup tinggi.

Pada tahun 2013, angka pengangguran mencapai 7.388.737 jiwa atau 6,25% dari jumlah tenaga kerja. Tentunya ini mengambarkan kurangnya kreatifitas tenaga keerja Indonesia untuk menciptakan perjuangan sendiri atau pemerintah yang belum bisa menyediakan lapangan kerja yang banyak.

3. Kompetensi dan etos kerja yang masih rendah

Kompetensi dan etos kerja yang masih rendah sebagai akhir dari pendidikan yang rendah (sebagian besar lulusan SD) dan budaya kerja yang belum mendukung. Oleh alasannya ialah itu, biasanya tenaga kerja Indonesia bila bekerja si sebuah perusahaan posisinya hanya seorang kariawan biasanya.

4. Budayanya masih budaya kerja kultur agraris

 Budayanya masih budaya kerja kultur agraris yang mempunyai kebiasaan kebergantungan pada alam, memakai sistem manual dalam bekerja sehingga perlu pembiasaan dengan lingkungan industri yang memakai mesin dan peralatan otomatis.

Ciri atau karakteristik tenaga kerja tersebut merupakan citra umum dari keadaan tenaga kerja di Indonesia. Sebagian tenaga kerja Indonesia telah mengatakan produktivitas dan kualitasya sehingga hasil perkerjaannya sanggup diekspor. Indonesia telah bisa menciptakan pesawat, kapal laut, merakit mobil, dan aneka macam produk lainnya yang sebagian di antaranya diekspor.


Bagian terbesar dari tenaga kerja Indonesia masih bekerja pada sektor primer yang pribadi memanfaatkan sumber daya alam. Sektor-sektor tersebut antara lain: sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan. Jumlah tenaga kerja yang bergerak dalam sektor tersebut mencapai 38.068.254 orang atau 34,36% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia. Jika ditambah dengan sektor pertambangan dan penggalian, jumlahnya menjadi 39.489.021 atau 35,64%. Bagian terbesar berikutnya ialah sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi. Artinya, sektor primer masih menjadi pilihan pekerjaan dari tenaga kerja di Indonesia.
LihatTutupKomentar